DEFENISI ANGGARAN
Anggaran secara umum dapat diartikan sebagai rencana keuangan yang mencerminkan pilihan kebijaksanaan suatu periode di masa yang akan datang. Menurut Supriyono (2000:340) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun. Kegiatan penyusunan anggaran ini dinamakan penganggaran.
Menurut Supriyono (2000) dalam Mahanani (2009) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun. Sementra itu, Menurut Garrison & Noreen (2000) dalam Safitri (2006) anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu.
Merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran adalah : ”Proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran/penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit dan mengandung nuansa politik yang tinggi. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan moneter.” (Mardiasmo.2002:61)
Anggaran secara umum dapat diartikan sebagai rencana keuangan yang mencerminkan pilihan kebijaksanaan suatu periode di masa yang akan datang. Menurut Supriyono (2000:340) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun. Kegiatan penyusunan anggaran ini dinamakan penganggaran.
Menurut Supriyono (2000) dalam Mahanani (2009) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun. Sementra itu, Menurut Garrison & Noreen (2000) dalam Safitri (2006) anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu.
Merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Anggaran adalah : ”Proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran/penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit dan mengandung nuansa politik yang tinggi. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan moneter.” (Mardiasmo.2002:61)
Supomo dan Indriantoro (1998) menyatakan bahwa anggaran adalah rencana keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja, memotivasi kinerja para anggota organisasi, sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara atasan dan bawahan, dan sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang pimpinan kepada bawahan. Berbagai fungsi anggaran tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam konsep anggaran yang lebih luas, yaitu sebagai fungsi fungsi perencanaan, dan fungsi pengendalian. Perencanaan berarti melihat pada masa depan yang diwujudkan dengan menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian berarti melihat ke belakang yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun.
Menurut Freeman (1998), memberikan definisi Anggaran adalah : ” Sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya ke dalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited demands )”
Wirjono dan Raharjono (2007) memberikan empat dimensi dari pengertian anggaran, yakni sebagai berikut :
1. Rencana: Anggaran merupakan rencana yang telah disusun untuk memberikan arah bagi perusahaan di masa yang akan datang.
2. Mencakup seluruh kegiatan perusahaan yaitu semua kegiatan yang akan dilakukan oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja sehingga harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.
3. Satuan moneter. Anggaran dinyatakan dalam unit moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Satuan moneter berguna untuk menyeragamkan semua kegiatan perusahaan yang beraneka ragam sehingga mudah untuk diperbandingkan dan dianalisa.
4. Jangka waktu tertentu. Anggaran disusun untuk jangka waktu tertentu yang akan datang sehingga memuat taksiran-taksiran tentang segala sesuatu yang akan terjadi dan akan dilakukan dimasa mendatang.
Wirjono dan Raharjono (2007) memberikan empat dimensi dari pengertian anggaran, yakni sebagai berikut :
1. Rencana: Anggaran merupakan rencana yang telah disusun untuk memberikan arah bagi perusahaan di masa yang akan datang.
2. Mencakup seluruh kegiatan perusahaan yaitu semua kegiatan yang akan dilakukan oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja sehingga harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.
3. Satuan moneter. Anggaran dinyatakan dalam unit moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Satuan moneter berguna untuk menyeragamkan semua kegiatan perusahaan yang beraneka ragam sehingga mudah untuk diperbandingkan dan dianalisa.
4. Jangka waktu tertentu. Anggaran disusun untuk jangka waktu tertentu yang akan datang sehingga memuat taksiran-taksiran tentang segala sesuatu yang akan terjadi dan akan dilakukan dimasa mendatang.
FUNGSI ANGGARAN
Mardiasmo (2002) menjelaskan fungsi-fungsi anggaran dalam 8 aspek :
Anggaran mempunyai beberapa macam fungsi yang dikemukakan oleh Supriyono (1999:343) adalah sebagai berikut:
Anggaran yang dibuat dan digunakan sebuah organisasi umumnya memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai berikut:
Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran
Menurut Supriyono (1987:345) anggaran yang disusun dan digunakan oleh suatu organisasi memiliki beberapa kemungkinan dan keterbatasan. Keuntungannya adalah sebagai berikut:
Selain memiliki beberapa keuntungan, anggaran juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
Pendekatan dalam Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, pendekatan dalam penyusunan anggaran dapat dibagi menjadi tiga, yakni :
1. Pendekatan top-down
2. Pendekatan bottom-up
3. Kombinasi top-down dan bottom-up
Dalam pendekatan top-down, proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer puncak. Anggaran diturunkan dari manajer puncak kepada bawahannya dan bawahan tersebut dituntut untuk melaksanakan anggaran tanpa ada keterlibatan dalam proses penyusunannya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah bawahan menjadi tertekan oleh pekerjaannya dan akan berperilaku tidak semestinya. Keunggulan pendekatan ini yaitu adanya dukungan yang kuat dari manajer puncak dalam pengembangan anggaran dan proses penyusunan menjadi lebih mudah dikendalikan oleh manajer puncak.
Dalam pendekatan bottom-up, anggaran disusun sepenuhnya oleh bawahan dan disahkan oleh manajer puncak sebagai anggaran perusahaan. Hal yang menonjol dari pendekatan ini adalah adanya negosiasi usulan anggaran antara penyusun anggaran dengan komite anggaran. Tujuan negosiasi adalah menyatukan dua kepentingan yang berbeda. Di satu pihak, manajer puncak menginginkan anggaran yang ketat untuk menjamin perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Di lain pihak, manajer pusat pertanggungjawaban (manajer operasi) ingin agar anggaran yang disetujui mendapat kelonggaran yang cukup dan adanya tanggapan atas masalah-masalah tak terduga atau perubahan kegiatan. Kelemahan dari pendekatan ini adalah dengan partisipasi yang terlalu luas sering menimbulkan konflik dan memakan waktu yang panjang dalam proses penyusunan anggaran. Sedangkan keunggulan pendekatan ini terletak pada mekanisme negosiasi yang ada antara penyusun anggaran dan komite anggaran.
Pendekatan yang paling banyak dianut adalah gabungan pendekatan top-down dan bottom-up. Dalam pendekataan ini anggaran disusun oleh setiap manajer pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan dengan berpedoman pada tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, kelemahan dari kedua pendekatan terdahulu dapat dikurangi sampai sekecil-kecilnya sehingga bawahan merasakan bahwa dirinya diperhitungkan dan efektivitas pelaksanaan anggaran dapat terjamin.
Mardiasmo (2002) menjelaskan fungsi-fungsi anggaran dalam 8 aspek :
- Sebagai alat perencanaan. Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk
- Mencapai tujuan organisasi
- Anggaran sebagai alat Pengendalian (Control Tool). Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal. Digunakan pemerintah untuk menstabilkan Ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi
- Anggaran sebagai alat politik.
- Anggaran sebagai alat koordinasa dan komunikasi.
- Anggaran sebagai alat penilaian Kinerja.
- Anggaran sebagai alat motifasi.
- Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang politik
Anggaran mempunyai beberapa macam fungsi yang dikemukakan oleh Supriyono (1999:343) adalah sebagai berikut:
- Fungsi Perencanaan. Langkah pertama dalam perencanaan adalah penentuan tujuan. Setelah ditentukan strategi dan kebijaksanaan harus dirumuskan yang kemudian dituangkan ke dalam anggaran periodik agar dapat dinilai dan ditinjau kembali kemajuan yang dicapai.
- Fungsi Koordinasi. Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan.
- Fungsi Komunikasi. Organisasi harus menentukan saluran komunikasi melalui dan berbagai unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang timbul.
- Fungsi Motivasi. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.
- Fungsi Pengendalian dan Evaluasi. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut. Adanya penyimpangan digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan datang.
- Fungsi Pendidikan. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer tentang bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpin dan menghubungkan dengan pusat pertanggung jawaban lain di dalam orang yang bersangkutan
Anggaran yang dibuat dan digunakan sebuah organisasi umumnya memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai berikut:
- Memperjelas rencana strategis
- Membantu koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi
- Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer untuk memberikan otorisasi jumlah yang diinginkan untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja yang diharapkan
- Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian manajer
Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran
Menurut Supriyono (1987:345) anggaran yang disusun dan digunakan oleh suatu organisasi memiliki beberapa kemungkinan dan keterbatasan. Keuntungannya adalah sebagai berikut:
- Tersedianya suatu pendekatan disiplin untuk menyelesaikan masalah
- Membantu manajemen membuat studi awal terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan manajemen untuk mempelajari dengan seksama masalah tersebut sebelum diambil keputusan.
- Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan tersebut terjadi.
- Mendorong kesadaran terhadap pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan.
- Membantu koordinasi dan mengintegrasikan penyusunan rencana operasi berbagai segmen yang ada pada orang sehingga keputusan akhir dapat terintegrasi dan komprehensif.
- Memberikan kesempatan kepada orang untuk meninjau kembali kebijaksanaan dan pedoman dasar yang sudah ditentukan.
- Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna dan menyediakan insentif untuk pelaksanaan yang efektif.
- Menyediakan tujuan dan sasaran yang merupakan alat pengukur atau standar untuk mengukur prestasi.
Selain memiliki beberapa keuntungan, anggaran juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
- Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi yang ketepatannya tergantung kepada kemampuan estimasi. Ketidakpastian estimasi mengakibatkan manfaat perencanaan tidak dapat dicapai
- Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu. Jika kondisi dan asumsi yang mendasarinya berubah, maka perencanaan dan anggaran harus dikoreksi.
- Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak terutama manajer terus bekerja sama secara terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan.
- Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen
Pendekatan dalam Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, pendekatan dalam penyusunan anggaran dapat dibagi menjadi tiga, yakni :
1. Pendekatan top-down
2. Pendekatan bottom-up
3. Kombinasi top-down dan bottom-up
Dalam pendekatan top-down, proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer puncak. Anggaran diturunkan dari manajer puncak kepada bawahannya dan bawahan tersebut dituntut untuk melaksanakan anggaran tanpa ada keterlibatan dalam proses penyusunannya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah bawahan menjadi tertekan oleh pekerjaannya dan akan berperilaku tidak semestinya. Keunggulan pendekatan ini yaitu adanya dukungan yang kuat dari manajer puncak dalam pengembangan anggaran dan proses penyusunan menjadi lebih mudah dikendalikan oleh manajer puncak.
Dalam pendekatan bottom-up, anggaran disusun sepenuhnya oleh bawahan dan disahkan oleh manajer puncak sebagai anggaran perusahaan. Hal yang menonjol dari pendekatan ini adalah adanya negosiasi usulan anggaran antara penyusun anggaran dengan komite anggaran. Tujuan negosiasi adalah menyatukan dua kepentingan yang berbeda. Di satu pihak, manajer puncak menginginkan anggaran yang ketat untuk menjamin perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Di lain pihak, manajer pusat pertanggungjawaban (manajer operasi) ingin agar anggaran yang disetujui mendapat kelonggaran yang cukup dan adanya tanggapan atas masalah-masalah tak terduga atau perubahan kegiatan. Kelemahan dari pendekatan ini adalah dengan partisipasi yang terlalu luas sering menimbulkan konflik dan memakan waktu yang panjang dalam proses penyusunan anggaran. Sedangkan keunggulan pendekatan ini terletak pada mekanisme negosiasi yang ada antara penyusun anggaran dan komite anggaran.
Pendekatan yang paling banyak dianut adalah gabungan pendekatan top-down dan bottom-up. Dalam pendekataan ini anggaran disusun oleh setiap manajer pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan dengan berpedoman pada tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, kelemahan dari kedua pendekatan terdahulu dapat dikurangi sampai sekecil-kecilnya sehingga bawahan merasakan bahwa dirinya diperhitungkan dan efektivitas pelaksanaan anggaran dapat terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar